Finlandia dan Indonesia memperkuat kerja sama energi mereka

Finlandia dan Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang energi pada 6 Oktober 2025. MOU bertujuan untuk mengembangkan kerja sama teknis dan ekonomi antara kedua negara di bidang energi yang berkelanjutan, bersih dan terbarukan, dan untuk mempromosikan akses perusahaan Finlandia ke pasar Indonesia.

MoU itu masuk di Helsinki selama kunjungan delegasi bisnis Indonesia ke Finlandia. Itu didukung atas nama Finlandia oleh Direktur Jenderal Riku Huttunen Dari Kementerian Urusan Ekonomi dan Ketenagakerjaan, dan atas nama Indonesia oleh Sekretaris Jenderal Ahmad Erani Yustika dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kunjungan delegasi Indonesia diprakarsai oleh kelompok kerja energi interaktif. Peserta dalam kelompok kerja mewakili sektor Kementerian dan Energi Indonesia. Di sisi Finlandia, bisnis Finlandia dan perusahaan terkemuka mempresentasikan solusi energi bersih mereka.

Selama perjalanan mereka, delegasi bisnis Indonesia akan mengunjungi Eurajoki pada 7–8 Oktober 2025, untuk mempelajari tentang pembangkit listrik tenaga nuklir Olkiluoto, dan Vaasa, di mana tujuan mereka termasuk pusat teknologi Wärtsilä, serta Westenergy Plant – yang bertujuan netralitas karbon dan beroperasi pada prinsip ekonomi sirkuler – serta The Westenergy Plant – VAA.

MOU memperkuat landasan kerja sama teknologi dan bisnis antara kedua negara di sektor energi

Di Finlandia, persiapan MOU dikoordinasikan oleh Kementerian Urusan Ekonomi dan Ketenagakerjaan, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri dan Bisnis Finlandia. Ini melengkapi MOU tentang kerja sama energi antara kedua negara yang ditandatangani pada Mei 2022. Sektor energi bilateral MOU juga telah ada di antara kedua negara sejak 2015.

Perusahaan energi Finlandia memiliki minat yang kuat di pasar Indonesia. Sebagai ekonomi yang besar dan berkembang, Indonesia memiliki potensi yang belum dimanfaatkan dan, bagi banyak perusahaan Finlandia, negara ini sangat penting.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi cara konkret di mana Finlandia dapat mendukung transisi energi Indonesia sehingga Indonesia dapat mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 atau lebih awal.

MOU di sektor energi memberikan dasar untuk kerja sama berbasis luas. Ini mencakup, di antara area lain, sistem energi yang cerdas dan fleksibel, berbagai bentuk energi terbarukan, efisiensi energi, limbah-ke-energi, penyimpanan energi, penangkapan karbon, infrastruktur pengisian kendaraan listrik serta tenaga nuklir dan solusi energi baru, seperti hidrogen.

Pertanyaan:
Päivi Laitila, Spesialis Senior, Kementerian Urusan Ekonomi dan Ketenagakerjaan, tel. +358 50 305 2406